Selasa, 26 Maret 2013

Sarah: Figur kesempurnaan seorang istri


Akhuunal muslim, apakah kita pernah memperhatikan tentang perasaan kita? tentang kebodohan kita akan rasa syukur yang selalu membuat kita cemburu dan iri? mari kita tengok kisah sebuah keluarga kecil yang di Ridhai Allah ini, yaitu keluarga Ibrahim dan sarah yang cantik:

selamat menyimak, semoga bermanfaat..   :)

Sarah mendapat coban karena kecantikannya, ketika ia masuk ke Mesir.

Palestina, tempat tinggal Ibrahim dilanda kekeringan dan paceklik, untuk itu Ibrahim brsama istrinya berangkat ke Mesir. Ketika keduanya tiba di Mesir, Ibrahim tahu bhw penguasa Mesir adlh org yg doyan perempuan, oleh karena itu, Ibrahim mngkhawatirkan istrinya, Sarah, lalu Ibrahim berkata kpd Sarah “Penguasa Mesir ini pasti akan brtanya kepadaku tentang dirimu, aku akan mnjawab bhw engkau adlh saudara perempuanku, jadi jgn membantahku disisinya, karena di dunia ini tdk ada orang muslim selain aku dan engkau, dan sesungguhnya engkau adlh saudaraku di kitabullah”
Di Mesir, salah seorang pejabat Mesir melihat Sarah, karenanya ia segera pergi dan masuk menemui rajanya, pejabat tsb brkata “Paduka, seorang wanita telah datang ke Mesir dan ia hanya layak dimiliki orang seperti paduka, karena kecantikannya nyaris menutupi matahari di siang hari” 
Wajah sang raja Mesir brbinar2, mulutnya mngumbar senyum lebar dan trlukis tanda2 ridha di wajahnya kpd pejabatnya tsb, lalu sang raja berkata kpd si pejabat tadi “Pergilah dan bawa wanita tsb kemari”
Lalu sang pejabat pergi hingga tiba di tempat Ibrahim dan istrinya, sang pejabat berkata kpd Ibrahim “Sesungguhnya raja menyuruhku membawa wanita ini kepadanya”
Sarah brjalan dan masuk ke istana Mesir, ia tdk gelap mata dgn tahta2 yg di tinggikan, gelas2 yg diletakkan, bantal2 sandaran yg disusun dan permadani2 mewah yg terhampar, matanya tdk menoleh tiang2 tinggi dan tembok2 yg menjulang, ia tdk begitu peduli dgn para pelayan dan anak2 istana yg berkeliling ke kanan dan ke kiri.
Hati Sarah hanya terpaut kpd Allah, ia terus berhubungan denganNya dgn damai dan tenang, hatinya penuh dgn keyakinan bhw ia berada dlm pengawasan Allah, Tuhan semesta alam.
Hati Sarah terus brlarut dlm dzikir kpd Allah, ruhnya lbh senang menyatu dgn rahasia ilahi, mulutnya tdk henti2nya menyanjung Allah, dan ia tdk brhenti dari dzikir kpd Allah sedetik pun.
Seluruh panca indranya mnyatu kpd Allah dgn ikatan kuat dan kokoh, Sarah tahu bhw ia trmasuk hamba2 Allah yg salih, ia tahu bhw ia istri nabi mulia disisi Allah, jadi ia yakin bhw Allah tdk akan menelantarkannya.
Sarah brusaha melihat Allah dgn mata hatinya agar ia damai denganNya dan brnaung di bawah naungan rahmatNya serta brlindung dibalik bentengNya yg amat kokoh pada saat2 kritis tsb.
Disisi lain, raja Mesir amat trpesona dgn kecantikan Sarah, raja Mesir merasa sepertinya ada kegemetaran yg mngalir di tubuhnya dan ia tdk tahu hakikat kegemetaran tsb, hanya saja ia merasa ketakutan mnyelimuti hati dan mnguasai perasaannya.
Kegemetaran tsb adlh pringatan Ilahiyah. Lalu sang raja melihat Sarah utk kedua kalinya dgn pandangan yg mngandung pnghkhianatan, Ya, kegemetaran lain menyusup ke tulang prsendiannya terutama ketika setan brbisik kepadanya “Mendekatlah engkau kpd wanita tersebut”
Raja Mesir mndekatkan diri kpd Sarah dan hendak menyodorkan tangan utk menjamahnya, namun tiba2 seluruh badannya menjadi kaku, ia tdk tahu apa yg harus ia prbuat, ia merasa seperti ada kekuatan yg menghentikan nafas, gerakan, tangan dan hanya mulutnya saja yg bisa digerakan. Ketakutan mnyelimuti hati sang raja, hatinya nyaris trkoyak2, sungguh ketakutan turun kpdnya dan ketakutan tsb mengguncangnya dgn dahsyat, ia terbenam dan nyaris trperosok dan ia benar2 tdk tahu apa yg harus diperbuat. 
Disisi lain, Sarah terus terhanyut dlm munajat hangat dgn tuhannya, dan ia merasa ada sinar yg mnyinari jiwanya, dan ada ketenangan yg menetap di hatinya yg bagian dalam, serta kedamaian yg benar2 ia rasakan.
Sarah berkata “Ya Allah, jika Engkau mngetahui aku beriman kpd-Mu dan rasulMu, serta Engkau tahu aku menjaga kemaluanku kecuali utk suamiku, maka jangan kuasakan org kafir ini kepadaku”
Lalu sang raja Mesir brkata kpd Sarah “Hai perempuan., brdo`alah kpd tuhanmu agar Dia membebaskanku, jika itu engkau lakukan, aku tdk akan menganggumu dan tdk akan mengulangi perbuatanku yg engkau benci ini”
Lalu Sarah berdo`a kpd Allah agar Dia melepaskan raja yg zhalim ini, dan seketika itu pula sang raja terbebas laksana diikat tali kemudian dilepaskan, namun setan kembali merayu sang raja agar ia mengulurkan tangannya lagi kpd wanita ju2r ini, Sarah istri Ibrahim, dan melanggar janjinya, namun tiba2 kali ini tangannya menjadi lumpuh dan ditarik dgn tarikan yg amat kuat, ketika itu pula sang raja berkata lagi kpd Sarah “Berdo`alah engkau kpd tuhan yg engkau sembah, agar Dia melepaskanku dan aku benar2 berjanji tdk akan mengulangi perbuatan keji ini” kemudian Sarah berdo`a lagi kpd Allah dan seketika itu pula sang raja terbebas kembali. Kejadian seperti itu terjadi dan berulang hingga beberapa kali, hingga akhirnya, sang raja benar2 dibuat tdk berdaya, sekujur badannya lumpuh layu, dan ia melihat Sarah dgn pandangan penuh harap, dan meminta belas kasihan dari Sarah, lalu sang raja berkata kpd Sarah dgn suara lirih “Hai perempuan, ampuni aku, dan berdo`alah kepada tuhanmu agar Dia membebaskan aku, dan aku tdk akan mengulangi perbuatanku utk selama2nya”
Ketika Sarah melihat keseriusan sang raja, maka iapun kembali berdo`a kpd Allah utk membebaskan sang raja, dan dgn seketika sang raja terbebas dan tubuhnya menjadi normal kembali seperti sedia kala.
Sang raja berkata kpd Sarah dgn suara lirih “Hai perempuan, betapa taatnya tuhanmu ketika engkau berdo`a untukku”
Sarah berkata kpd sang raja dgn penuh keyakinan iman “Dan engkau sendiri pun bisa begitu, jika engkau taat kpd tuhan tersebut, niscaya Dia akan taat kepadamu”



Allahu akbar, Allah Maha besar, betapa agungnya kata2 diatas, “Sungguh, jika engkau taat kepadaNya, niscaya Dia juga akan taat kepadamu” Allahu akbar, Allah Maha besar, jadi jujur bersama Allah akan menghasilkan kemukjizatan dan membuat org bisa berkata penuh hikmah dan tepat. Sungguh betapa indahnya berhubungan dgn Allah.
Adapun sang raja Mesir, setelah kejadian tsb, ia segera memanggil pejabat yg membawa Sarah kepadanya, dan lalu ia berkata “Keluarkan wanita ini dari hadapanku, karena engkau tdk datang kepadaku dgn membawa wanita melainkan setan” (syaikh Ibnu Hajar menjelaskan tentang hal ini “bhw sebelum kedatangan islam, manusia sangat mendewa2kan jin, dan mereka berpendapat bhw seluruh kejadian luar biasa yg terjadi adlh karena prbuatan jin)
Kemudian sang raja menghadiahkan budak wanita bernama HAJAR kpd Sarah, dan setelah itu ia memerintahkan agar Sarah dan Ibrahim keluar dari negrinya.



Ibrahim alaihis salam pulang dari Mesir ke Palestina ditemani istri beliau Sarah, dan juga Hajar, Budak wanita Mesir yg akan membantu Sarah dan suaminya.
Mereka bertiga menetap di Baitul Maqdis, sebuah daerah yg sekelilingnya di berkahi Allah. Hari demi hari dan tahun demi tahun berjalan, sekarang Sarah sudah tua, rambutnya beruban dan tulang2nya telah lemah, begitupun suami Sarah, Nabi Ibrahim alaihis salam, malah lebih tua beberapa tahun daripada Sarah.
Sarah memandang dirinya dan suaminya dgn pandangan iba, Sarah brkata dlm hati “ah seandainya kami mempunyai anak yg membuat mata kami terhibur”
Kelihatannya, Sarah pada saat2 kejernihan spiritual lebih mementingkan suaminya daripada dirinya sendiri dan menginginkan suaminya mempunyai anak, karena ia tahu bhw dirinya wanita mandul yg tdk bisa melahirkan.
Dlm do`a2 spiritualnya dgn penciptanya, Sarah teringat kpd Hajar. Ya, Hajar, budak wanita hadiah dari raja Mesir yg hidup bersama keduanya, bahkan sekarang ia beriman kpd dakwah Ibrahim. Ya, wanita ini sekarang yg betul2 beriman.
Sarah memantau Hajar, ternyata ia sedang meneruskan ibadah dgn shalat, amal perbuatan dgn kesalihan, dan mengerjakan pekerjaannya dgn sangat baik.
Hari2 itu terasa amat sederhana, Hajar tdk tahu persis apa yg sedang berkecamuk di pikiran Sarah majikannya, Hajar hanya meneruskan ibadah dan pekerjaannya hingga ia menjadi wanita suci dan hatinya menyatu dgn Allah Azza wa Jalla.
Di saat2 kejernihan iman Sarah, yg di dadanya telah dibukakan Allah utk menawarkan Hajar kpd suaminya (Ibrahim), lalu ia berkata kpd suaminya “Hai suamiku, hai kekasih Allah, inilah Hajar, aku berikan kepadamu, mudah2an Allah memberi kita anak keturunan darinya”
Subhanalloh.???!!! Adakah istri di zaman sekarang yg sanggup berbuat demikian terhadap suaminya dengan di dasari keimanan yg kuat kpd Allah.? Allahu a`lam...
Serentak Ibrahim pun teringat akan janji Allah, bhw Dia akan memberi beliau anak keturunan yg baik dan janji Allah itu pasti terjadi.
Ibrahim setuju utk menikah dgn Hajar. Janji ilahi pun terealisir dan tdk lama kemudian Hajar hamil. Waktu demi waktu terus berlalu, dan saat2 kelahiran anak Hajar semakin dekat, tdk lama berselang, Hajar melahirkan anak yg sempurna dan suci yg diberi nama Ismail.
Sarah sangat berbahagia dgn kelahiran anak yg tampan ini, Allah memasukan cinta kpd Ismail kedalam hati Sarah, karena Ismail adlh anak suaminya, Ibrahim, dan anak mantan budak wanitanya, Hajar yg kini bertakwa dan beriman.
Sarah menghadap kpd Allah dgn bersyukur dan memujiNya, Sarah bersujud kpd Allah tuhan semesta alam, atas sgl karuniaNya, ketentraman, keamanan dan kedamaian benar2 turun kepada Sarah.
Jiwa Sarah larut kpd Allah, ia lupa akan alam raya di sekitarnya, karena ia tdk henti2nya bersama Allah dlm syukur dan dzikir. Sarah amat bahagia melihat si bayi mungil, Ismail, ia segera pergi ke kamar Hajar, yg ketika itu ia mendengar suaminya sdg berkata dlm do`anya “Tuhanku, aku meminta perlindungan utk anak ini dan anak keturunannya kpd-Mu dari setan yg terkutuk”
Lalu Sarah menggendong ismail dan mendekapnya dgn penuh kasih sayang, ia teringat akan do`a suaminya, Ibrahim “Tuhanku, anugrahkanlah kpd-ku (seorang anak) yg termasuk org2 saleh” (Ash-Saaffat: 100). Ya, Allah mengabulkan do`a Ibrahim dan Dia menganugrahkan anak yg sabar, Ismail, kpd Ibrahim yg telah lanjut usia.
Subhanallah, sungguh kesabaran dan kesucian hati yg benar2 murni, yg dilandasi penuh keimanan, sehingga tdk ada sedikitpun rasa kebencian dan kecemburuan di hati Sarah kpd Suaminya, Ibrahim dan istri mudanya alias madunya, Hajar. Semua itu Sarah lakukan demi tecapai keridhaan Allah dan suaminya semata. Subhanallah.



KABAR GEMBIRA YG AGUNG.
Pada suatu hari, matahari membentangkan cahaya2nya ke bumi yg suci, kemudian berjabat tangan dgn segala hal. Separoh siang telah berlalu, ternyata ada beberapa orang laki2 berjalan menuju kemah dan hendak bertamu kpd Ibrahim alaihis salam.
Para tamu semakin dekat dgn kemah Ibrahim, mereka berjumlah tiga org, ketika mereka tiba, mereka berkata “salam” dan Ibrahim pun menjawab “salam”
Kata tsb ringan, lembut dan bersahabat, kata tsb dpt menanamkan ketenangan dlm jiwa setiap org yg mengucapkannya, betapa indahnya kata “salam” tsb
Hati Ibrahim senang bukan kepalang, kebahagiaan terpancar dgn jelas diwajahnya. Ya, beliau memang sangat gembira dgn kedatangan tamu, sehingga dia dijuluki bapak tamu, begitu juga istri beliau, Sarah, ia turut larut dlm bahagia karena kedatangan tamu2 tsb.
Ibrahim melihat para tamu, ternyata beliau tdk pernah melihat tamu setampan dan semenawan mereka sebelum ini, wajah mrk bersinar dgn cahaya, tubuh mrk sangat indah dan aroma mrk sangat harum mewangi. Ya , tempat tsb dipenuhi aroma yg sangat wangi.
Ibrahim mempersilahkan tamu utk masuk, beliau menyiapkan sandaran utk mereka dan masuk menemui istri beliau utk menyiapkan makanan, kemudian muncul lagi dgn membawa makanan penuh berkah yg cukup dimakan sepuluh orang.
Di sudut kemah, istri Ibrahim yg tua, Sarah, melayani para tamu, ia berdiri di depan para tamu seperti kebiasaan org2 arab dan org selain arab.
Ketika itulah para tamu menjelaskan jati diri dan identitas mereka, mereka berkata “Kami para malaikat yg berjalan melewatimu” dan mereka menjelaskn kpd Ibrahim bhw mereka diutus utk pergi kpd kaum Luth yg brdosa, dan mereka menenangkan Ibrahim serta memberi kabar gembira kpd beliau. Allah Ta`ala berfirman “
“Mereka berkata “Janganlah kamu takut” dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dgn (kelahiran) anak yg alim (Ishaq)”. (Adz-Dzaariyat:28)



Kabar gembira tsb ialah kelahiran Ishaq dari istri Ibrahim yg selama ini mandul, yaitu Sarah.
Ketika Sarah mendengar kabar gembira dari para malaikat itu, Sarah pun kaget dan nyaris berteriak heran dan merobek2 baju seperti kebiasaan para wanita, Sarah berkata dengan nada heran, “Aku wanita tua yg mandul.?” “Apakah aku akan hamil, melahirkan dan menyusui.? Padahal umurku hampir mendekati sembilan puluh tahun dan aku sejak usia remaja mandul tdk bisa melahirkan?”
Sarah merasa heran dgn kabar gembira yg aneh tsb, karena ia sekarang wanita tua, bahkan sejak awal ia wanita mandul, Sarah bertanya2 dgn berkata “Sungguh aneh, apakah aku akan melahirkan, padahal aku sdh tua? Suamiku juga sdh tua? Ah, ini sesuatu yg aneh”
Ya, karena ia mandul dan ia semakin tua, jadi ia memandang mustahil kalau dirinya seperti itu bisa hamil, sepertinya Sarah berkata “Ah, seandainya kalian berdo`a dgn do`a yg tdk lama lagi akan dikabulkan” Sarah berkata demikian, karena ia menduga bhw kabar gembira tsb hanya berasal dari para tamu tsb sebagaimana biasanya do`a diucapkan oleh seorang tamu kpd tuan rumah.
Namun, tamu dari para malaikat itu berkata “Ini bukan do`a dari kami, namun hal ini merupakan firman Allah Ta`ala, dan para malaikat tsb segera menghapus kesan kemustahilan dari Sarah dgn berkata “Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui”
Akhirnya Sarah tahu bhw ternyata para tamunya adlh para malaikat, ia mengetahui tugas yg diberikan kpd mereka, bhw mereka ditugaskan membawa dua kabar gembira, yaitu utk menghancurkan kaum Luth yg telah kafir, dan memberi kabar gembira kpd Sarah tentang kelahiran Ishaq, dan akhirnya Sarah berlega hati setelah mendapatkan kabar yg sangat mengembirakan tsb.
Syaikh Al Qurthubi rahimahullah berkata “Jarak antara kabar gembira dgn kelahiran Ishaq adlh setahun. Adapun sebelum itu Sarah tdk pernah melahirkan, kemudian ia melahirkan ketika berusia 99 tahun, sedang Ibrahim berusia 100 tahun” Subhanallah..
Nikmat Allah amat banyak pada Sarah, Ibrahim dan rumah tangga Ibrahim.
Rahmat tsb betul2 rahmat agung, sebab Allah menganugerahkan Ismail dan Ishaq kpd Ibrahim dan Sarah di masa tua, Allah memberi karunia kpd rumah tangga Ibrahim dgn memberikan kenabian, kitab dan hikmah kpd sebagian anak keturunan beliau. Ya, Allah memilih rumah tsb sebagai cahaya bagi seluruh alam semesta.
Sekarang Sarah telah tua, sedang Ishaq berada di dekat ibunya guna membahagiakan hatinya, Sarah tdk menjalani waktu sedetikpun melainkan ia menggunakannya utk menyanjung Allah, tuhan semesta alam, slogan Sarah ialah “Alhamdulillahi robbil`alamin” segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Subhanallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar